GKR Bendara Buka Seminar Perempuan LDII

@ 77 May 10, 2017 Kegiatan Leave a comment 59 Views

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY melalui Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) kembali menggelar Seminar Perempuan se-DIY di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Jl. Adi Sucipto Yogyakarta, Ahad/7 Mei 2017. Acara yang dibuka oleh GKR Bendara tersebut bertemakan “Mendidik Remaja di Era Digital“. Hal ini mengingat belakangan ini banyak terjadi tindakan kejahatan remaja, baik sebagai pelaku maupun korban, yang disebabkan antara lain oleh penggunaan media sosial. Pemahaman yang benar akan seluk-beluk media sosial diyakini dapat meminimalkan kejadian tersebut.

Sebagai orangtua, terutama ibu, berperan penting dalam mengarahkan, membimbing dan melindungi putra-putrinya yang berusia remaja. GKR Bendara menekankan agar anak dapat mendengarkan nasihat dan petunjuk dari orangtuanya melalui bahasa ibu. Demikian pula, penggunaan gadget yang hampir setiap remaja memilikinya, dibutuhkan juga kehadiran seorang ibu untuk mendampinginya.

Sementara itu Silvy Dewajani (Psychological Consultant and Counselor), di hadapan 150 ibu-ibu peserta seminar menjelaskan bahwa masakan ibu dapat menjadi pengikat hubungan psikologis dengan anak. Sedangkan Dra. Hj. Nana Maznah Prasetyo (DPP LDII) menyatakan bahwa ibu yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Pengaruh ibu dalam pembentukan pribadi anak yang baik itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan kepada putra-putrinya dalam penggunaan gadget yang baik dan benar.

Dalam menutup sambutannya, GKR Bendara juga menyampaikan bahwa tidak semua media sosial jelek. Untuk itu, penggunaan gadget harus dipantau oleh orangtua. Tentu saja pemantauan tersebut harus dengan pendekatan harmonis, sehingga anak tidak merasa tertekan. Selanjutnya peserta seminar diharapkan dapat menyampaikan kepada anggota keluarganya agar memanfaatkan gadget untuk hal-hal positif. Selain itu, anak juga harus memiliki filter yang kuat, sehingga dapat menyikapi berita di media sosial yang makin hari semakin tidak terbendung. (LINES Yogyakarta)