
Yogyakarta (18/10) — DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Gedung Serbaguna Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (18/10). Mengusung tema “Membangun Kualitas SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Generasi Penerus Berkarakter dan Berbudaya”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi LDII DIY dalam menegaskan arah pengembangan organisasi.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menyebut Rakorwil kali ini mencatat sejarah baru, salah satunya dengan berpindahnya kantor sekretariat dari Sidobali ke Tirtodipuran, sebagai langkah strategis memperkuat pusat kegiatan organisasi. “LDII DIY mencetak sejarah baru dengan berpindahnya kantor sekretariat dari Sidobali ke Tirtodipuran,” ungkapnya.
Selain itu, Atus menegaskan bahwa Rakorwil tahun ini dilaksanakan tanpa panitia khusus dan sepenuhnya dipercayakan kepada Pemuda LDII sebagai wujud nyata regenerasi kepemimpinan. “Regenerasi bukan tentang besar atau kecil, tua atau muda, tetapi tentang kemampuan beradaptasi dengan perubahan,” ujarnya. Ia menambahkan, Rakorwil 2025 difokuskan pada dua agenda utama, yakni penyelenggaraan cek kesehatan gratis sebagai dukungan terhadap program Asta Cita, serta penguatan sistem penjaminan mutu organisasi yang telah mulai diterapkan sejak tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kami sudah meluncurkan penjaminan mutu untuk tingkat DPD. Tahun ini berlanjut ke tingkat pimpinan cabang, dan tahun depan hingga tingkat pimpinan anak cabang atau kalurahan. Targetnya pada 2027 ditutup dengan pemberian awarding kepada pengurus terbaik. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi fastabiqul khoirot, berlomba dalam kebaikan untuk peningkatan bersama,” terangnya.
Pada kesempatan itu, hadir Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang sekaligus meresmikan kantor sekretariat DPW LDII DIY yang berlokasi di GSM. Ia mengucapkan selamat digunakannya gedung baru GSM sebagai kantor DPW LDII DIY. “Semoga menambah kelancaran dalam menjalankan tugas organisasi dan meningkatkan kinerja organisasi. Silakan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk tempat bersosialisasi,” ujarnya.
KH Chriswanto mengajak para pengurus LDII untuk meningkatkan kapasitas diri dan organisasi melalui 3K yakni Karya, Komunikasi dan Kontribusi. “Lakukan karya yang bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat, komunikasikan dengan masyarakat sehingga menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Acuannya pada delapan program prioritas LDII,” katanya.
KH Chriswanto menyebut, DIY memiliki keunggulan pada lingkungan hidup, kesehatan dan pendidikan. Menurutnya, DIY mampu berkontribusi bagaimana mengelola sampah menjadi lebih produktif bukan menjadi beban. “Program sampah yang digerakkan LDII menjadi jalan untuk bisa dikelola bahkan meningkatkan perekonomian dan ini sebagai dakwah bil hal,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, dirangkaikan pelantikan Pengurus Harian Asosisasi Dosen LDII DIY, dan serah terima benih sorgum dari Ketum DPP LDII kepada LDII DIY guna menyukseskan Asta Cita, khususnya swasembada pangan. KH Chriswanto menyebut sorgum tidak kalah gizinya dengan beras dan menanam sorgum tidak lebih sulit dari beras. “Kabupaten Gunungkidul dan daerah pesisir selatan, daerah yang kekurangan air ini cocok untuk ditanami sorgum,” ujarnya.
Para peserta juga dibekali materi hasil Rakornas LDII oleh Ketua DPP LDII Bidang Pendidikan Umum dan Pelatihan, Basseng, dengan materi “Talent Scouting” dan Ketua Biro Pengabdian Masyarakat DPW LDII DIY Deby Zulkarnain dengan materi “CKG PC se-DIY”.
Rakorwil diselenggarakan secara hybrid, peserta luring dihadiri Korwil LDII DIY Joko, Ketua Dewan Penasehat LDII DIY, Ardhito Bhinadi, pengurus harian DPW, ketua dan sekretaris DPD, ketua Biro Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) dan Biro Pengabdian Masyrakat (Penamas), seluruh ketua PC, seluruh ketua PAC, serta perwakilan Asosiasi Dosen LDII DIY. Adapun peserta yang mengikuti secara daring meliputi Wanhat DPW dan DPD, Penasehat PC dan PAC, serta Bagian PUP dan Bagian Penamas di tingkat kabupaten/kota.