Ketua LDII DIY Dilantik sebagai Andalan Daerah Urusan Lingkungan Hidup Kwarda DIY

GKR Hayu Beserta Kwarda DIY saat Prosesi Pelantikan di Bangsal Kepatihan Foto: Humas Pemda
GKR Hayu Beserta Kwarda DIY saat Prosesi Pelantikan di Bangsal Kepatihan, Foto: Humas Pemda

Yogyakarta (16/12) – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso melantik Majelis Pembimbing Daerah Kwarda DIY yang diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada Senin (15/12). Dilanjutkan dengan pelantikan pengurus Kwarda DIY yang dipimpin oleh Kak GKR Hayu dan Lembaga Pemeriksa Keuangan masa bakti 2025–2030.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Daerah Istimewa Yogyakarta, Atus Syahbudin diberi amanah sebagai Andalan Daerah Urusan (Andu) Lingkungan Hidup. Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini juga aktif sebagai Wakil Ketua Pimpinan Saka Wanabhakti DIY dan Ketua Majelis Pembimbing Daerah Sako Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) DIY.

Dalam sambutannya, Kamabida Kak Sri Sultan menegaskan bahwa Gerakan Pramuka DIY dituntut untuk terus bertransformasi agar tetap relevan dengan dinamika zaman. Transformasi tersebut meliputi integrasi teknologi, penguatan nilai kebangsaan yang inklusif, serta pembaruan tata kelola dan kaderisasi.

“Pramuka harus menjadi ruang pendidikan yang inspiratif, adaptif, dan mampu menjawab tantangan sosial, teknologi, serta lingkungan yang dihadapi generasi muda saat ini,” tegas Kak Sri Sultan.

Senada, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso, menambahkan bahwa DIY memiliki modal besar sebagai daerah yang kaya budaya, pendidikan, dan kreativitas untuk menjadi percontohan pembinaan kepramukaan nasional. “Penguatan inovasi, pemanfaatan teknologi secara bijak, pengembangan kegiatan berbasis lingkungan, serta penanaman nilai-nilai budaya lokal yang selaras dengan karakter Pramuka perlu terus dikembangkan,” ungkap Budi Waseso.

Pelantikan Atus Syahbudin sebagai Andalan Daerah Urusan Lingkungan Hidup dinilai sejalan dengan kiprah LDII selama ini dalam bidang pelestarian lingkungan. Selain memimpin LDII DIY, Atus juga aktif mendampingi berbagai program lingkungan, termasuk Program Kampung Iklim (Proklim) Sangurejo di Sleman dan Proklim Kembang di Kulon Progo, yang mendorong konservasi sumber daya alam, pengelolaan sampah, dan penguatan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Pelantikan Mabida, Kwarda, dan BPK di Bangsal Kepatihan Senin 15 Desember Foto: Humas Pemda
Pelantikan Mabida, Kwarda, dan BPK di Bangsal Kepatihan Senin 15 Desember, Foto: Humas Pemda

Atus menambahkan, keberhasilan Sangurejo yang saat ini menuju Proklim Lestari tidak terlepas dari kuatnya dukungan religi sebagai modal sosial utama. “Tokoh-tokoh agama seperti kyai, ustadz, dan mubaligh secara konsisten memberikan pitutur, dhawuh, serta penguatan nilai-nilai keagamaan yang menekankan pentingnya beramal shalih melalui kepedulian terhadap lingkungan,” tegas Atus. Pendekatan ini efektif membangun kesadaran ekologis jamaah, mulai dari pengelolaan sampah, konservasi air, hingga pemanfaatan pekarangan, karena dipahami sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral kepada Allah SWT.

Selain itu, Proklim Sangurejo juga diperkuat oleh pengembangan produk unggulan berbasis UMKM lokal yang telah bersertifikat halal. Berbagai olahan berbahan baku lokal seperti salak, ketela, dan hasil pertanian setempat tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan.

Pada momentum Hari Pahlawan, Atus menyampaikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian dari menjaga amanah dari Allah, tercetuslah pahlawan hijau. “Pahlawan hijau itu mereka para pembuat jugangan di Sangurejo, pengompos di Sorosutan, atau penghemat air wudhu. Ada pula Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), Generasi Muda Indonesia Bela Lingkungan (GEMILANG) LDII, Bumi Langit Institute, dan masih banyak lagi,” ungkap Atus.

Amanah sebagai Andu Lingkungan Hidup Kwarda DIY, menurut Atus merupakan ruang pengabdian untuk memperluas gerakan kepedulian lingkungan. “Menjadi pahlawan hijau tidak harus menunggu momentum hari peringatan. Cukup mulai dari rumah sendiri, mengurangi sampah, memilah plastik, dan menanam pohon. Jika ini dijalankan bersama, Pramuka bisa menjadi teladan bahwa menjaga bumi adalah bagian dari iman dan amal shalih,” pungkasnya.

About LDII DIY

Check Also

DPW LDII DIY Beraudiensi dengan Anggota DPD RI Dapil Yogyakarta Ahmad Syauqi Soeratno pada Senin 15 Desember

LDII DIY Audiensi dengan Anggota DPD RI Ahmad Syauqi, Bahas Penguatan SDM dan Rencana Musywil 2026

Yogyakarta (15/12) — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan audiensi dengan Anggota …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.