Bupati Bantul Kunjungi Pondok LDII Kediri

Bupati Bantul, Drs. Suharsono, bersama Pengurus DPD dan PC LDII Kabupaten Bantul
Bupati Bantul, Drs. H. Suharsono, bersama Pengurus DPD dan PC LDII Kabupaten Bantul di Wisma Tentram Ponpes Wali Barokah Kediri

[LDII DIY] Salah satu langkah Bupati Bantul, Drs. H. Suharsono, dalam rangka mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah menyediakan pendidikan yang memadai, baik akademik maupun mental spiritual, bagi anak usia wajib belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Daoed Joesoef, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Kabinet Pembangunan III, yang menyebutkan bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Tidak ada bangsa maju yang tidak didukung dengan pendidikan yang kuat.

Untuk merealisasikan program tersebut, Suharsono mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki melalui dinas terkait, antara lain: meminta masukan dari pakar-pakar pendidikan dan melakukan studi banding ke berbagai daerah tentang pelaksanaan berbagai sektor pendidikan, baik di sekolah, pondok pesantren maupun lembaga kursus. Khusus Pondok pesantren, pada Minggu kemarin (4/9/2016) Suharsono melakukan studi banding ke salah satu Pondok Pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Wali Barokah Kediri, Jawa Timur.

Bersama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Antoro, SIP., serta seluruh jajaran pengurus DPD dan Ketua Pimpinan Cabang (PC) LDII, Suharsono menggali informasi mengenai kiat-kiat dan strategi yang ditempuh LDII untuk mencetak lulusan santri berkualitas sebagai aset bangsa/sumber daya manusia yang tak ternilai harganya. Setiap bulan, Ponpes Wali Barokah meluluskan 500-an mubaligh/mubalighah yang siap bertugas di seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke manca negara. Mereka inilah yang akan membimbing pendidikan agama serta membekali mental budi pekerti luhur anak-anak usia pra-TK, TK, SD, SMP, SMA/SMK sampai mahasiswa.

Ramah tamah Bupati Bantul bersama pengurus pondok burengan kediri
Ramah tamah Bupati Bantul bersama pengurus Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

“Untuk mencetak sumberdaya manusia berkualitas haruslah dibekali pendidikan yang bermutu sejak pra-TK, terus berlanjut sampai anak tersebut menginjak dewasa,” jelas Pimpinan Ponpes saat menerima rombongan Bupati di Wisma Tentram. Pada kenyataannya, untuk menjadikan seseorang setelah dewasa menjadi sumberdaya manusia berkualitas, selain pendidikan formal melalui sekolah/madrasah, juga diperlukan pendidikan mental spiritual yang meliputi akhlak dan budi pekerti yang mulia. Dengan pengetahuan yang difahami, mereka akan dapat membedakan baik dan buruk, halal dan haram, serta dosa dan pahala dalam setiap melangkah dalam kehidupan sehari-harinya.

Setelah berbincang-bincang dengan beberapa pengurus pondok, Suharsono juga melihat kegiatan di lingkungan pondok, mengunjungi koperasi kitab dan masjid pondok. Merasa nyaman dan tenang dalam suasana pondok, Suharsono berjanji akan mengunjungi kembali Ponpes Walibarokah secara rutin di waktu-waktu mendatang. “Inilah salah satu peran nyata LDII di dalam mendukung program-program pemerintah, sehingga generasi muda Bangsa Indonesia menjadi profesional religius dan mampu bersaing dengan bangsa lain,” ujar Nanang sambil menggarisbawahi upaya LDII dalam mencetak sumberdaya manusia berkualitas dengan program unggulan trisukses dan enam tobiat luhur (Kino).

About LDII DIY

Check Also

LDII Pemilu Damai

Badan Kesbangpol DIY Apresiasi LDII Miliki Komitmen Wujudkan Pemilu Damai

Sleman (26/11) – Perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi narasumber …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.