Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Teliti Stigma Negatif LDII, Ini Hasilnya

Stigma LDII
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga melakukan penelitian tentang LDII bersama Ketua DPD LDII Sleman Suwarjo (tengah).

Sleman (21/5) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) merupakan organisasi kemasyarakatan Islam yang telah lama berdiri di Indonesia. Masih munculnya stigma negatif dari masyarakat menjadi alasan para mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) untuk berkunjung ke LDII mempelajari kebenaran dari stigma tersebut.

UIN Suka merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi Islam negeri tertua di tanah air. Kampus yang memiliki berbagai macam jurusan mulai teknik, sosial politik (sospol), dan lain-lain. Salah satunya adalah jurusan pendidikan agama Islam, di mana para mahasiswa melakukan praktik kunjungan study ke beberapa lembaga yang dijadikan sebagai salah satu tugas mata kuliah multikultural.

Sebagaimana kunjungan yang dilakukan para mahasiswa UIN Suka pada Minggu (19/5/2024) di Ponpes Mulyo Abadi naungan DPD LDII Sleman ini. Mereka menelaah tentang beredarnya stigma atau stereotipe negatif LDII di masyarakat. Empat mahasiswa UIN Suka yang berkunjung terdiri dari Aunila Fia Maulidiya, Dewi Masyithah, Nur Khikam, dan Chamida Kamelia.

Stigma LDII
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga saat melakukan diskusi tentang stigma LDII yang dilakukan di Ponpes Mulyo Abadi Mulungan, Sleman.

“Kami berkunjung dengan tujuan untuk tahu kebenaran dari citra buruk yang beredar di masyarakat. Selama ini stigma yang tidak jelas dasarnya sangat marak di kalangan masyarakat, sehingga kami ingin bertanya dan mempelajari kebenarannya secara langsung,” ujar Khikam.

“Selain itu kunjungan study kami ini juga sebagai tugas praktik Prodi Pendidikan Agama Islam,” ujar Chamida menambahkan.

Adapun kunjungan study mahasiswa UIN Suka disambut hangat oleh Ketua DPD LDII Sleman Suwarjo, S.I.P., M.Si. Ia berharap ke depan kunjungan study seperti ini dapat sering dilakukan.

“Sebenarnya dulu saya juga memiliki stereotipe buruk terhadap LDII. Tapi setelah berkeliling ini, ternyata stereotipe itu sama sekali tidak benar. Kami malah menemukan hal baru yang baik disini dan ternyata LDII seterbuka itu. Ajaran-ajarannya pun diimplementasikan dengan baik,” pungkas Chamida. (/Jhn)

About LDII DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.